bangsawan bangsawan88 slot BANGSAWAN · meluhurkan, memuliakan; membesarkan, mengagungkan, menghormati, mengutamakan · menaikkan, mengangkat · menjunjung, meninggikan · agung, anggun, Tanggung jawab seorang yang mengaku bangsawan adalah leadership—kepemimpinan dengan ataupun tanpa otoritas formil, watak bukan sekadar wadag.
bangsawan88 Menjelang pemberian tugas kebangsawanan bagi pemimpin kedelapan, rasanya pantas untuk mengingatkan pentingnya memilih kebangsawanan budi di atas godaan yang diwarnai gemerlapnya simbol-simbol politik jangka pendek. S · Asrul Sani · Prabowo Subianto · Mooryati Soedibyo · Tjokorda Gde Raka Soekawati · Ace Hasan Syadzily. T. Tengku Agung Syarifah Latifah · Tengku Syarifah
bangsawan bangsawan (posesif ku, mu, nya; partikel: kah, lah) ·. gabungan dari kata bangsa + -wan · ningrat · darah biru. Variantes typographiques Adapun temuan lapangan yang diperoleh dari penelitian ini: Pertama, Bangsawan menguat di eksekutif yang ditandai dengan semua calon kepala daerah memang berstatus bangsawan berdasarkan Pilkada Bone (2008 dan 2013), artinya pasti yang selalu terpilih adalah aktor bangsawan. Penyebab menguatnya bangsawan di eksekutif disebabkan efektivitas pendayagunaan sumber daya personal (kharismatik dan jaringan massa) daripada sumber daya ekonomi. Hal ini juga diperkuat dengan faktor socio-historis dari setiap calon bahwa jabatan eksekutif lebih tinggi kedudukannya daripada legislatif, juga faktor socio politik (persaingan antar bangsawan, kekuatan Golkar, dan partai selain Golkar). Faktor socio historis dan faktor socio politic ini erat kaitannya dengan sumber daya politik berupa sumber daya personal, karena persepsi calon adalah posisi eksekutif jauh lebih kharismatik dari pada jabatan legislatif. Lalu pada faktor socio politik, partai dominan selalu mendukung aktor bangsawan, karena bangsawan mampu melakukan penjaringan massa baik di lingkup partai maupun di lingkup pemilih. Kedua, bangsawan merosot di legislatif terlihat dengan semakin berkurangnya anggota legislatif berstatus bangsawan yang terpilih dari dua periode hasil pemilihan legislatif (2009 dan 2014), dari 21 orang berstatus bangsawan, menurun tinggal 16 orang. Penyebab merosotnya bangsawan di legislatif, yaitu: sumber daya personal tidak begitu menguat di Pilleg sebagaimana Pilkada. Dengan merosotnya bangsawan di legislatif, di situlah aktor non-bangsawan dapat mengefektifkan sumber daya ekonomi, sehingga dapat mendominasi jabatan legislatif.