sombong kepada orang sombong sombong kepada orang sombong Oleh: Syamsul Yakin Dosen Magister KPI FIDIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Menurut Syaikh Izzudin dalam Syajarah al-Ma’arif, merendahkan diri (ikhbat) adalah tawadhu kepada Allah SWT. Tawadhu itu refleksi dari watak rendah hati, tidak merasa besar. Orang yang berwatak rendah hati, secara psikologis, bersedia merendahkan diri agar tidak takabur. Jadi tawadhu adalah cermin pribadi yang berwatak rendah hati. Secara subtansial, orang yang merendahkan diri di hadapan manusia tidak berarti hina. Dia hanya tidak lagi membutuhkan pujian dari sesama manusia. Dia hanya berharap pahala dari Allah SWT dengan merendahkan diri di hadapan-Nya. Apalagi sejatinya manusia itu rendah. Kendati meninggikan dirinya, akan tetap rendah hakikatnya. kepada orang lain dan larangan bersifat sombong. Sebelum menjabarkan materi, Rebingin mengutip sebuah ayat Al-Qur'an yaitu Surat An-Nisa
sombong kepada orang sombong Mazmur 1015 Sebagian manusia terlalu sombong jarang berdoa seakan kekuatan. Penulis kitab Bariqah Mahmudiyah mengatakan, “Bersikap sombong kepada orang yang sombong adalah sedekah, karena jika kita bersikap tawadhu di
sombong kepada orang sombong Jadi, secara makna benar, bahwa bersikap sombong kepada orang sombong adalah sedekah buat dia, yaitu agar dia tidak terus-menerus berbuat Sombong adalah perbuatan yang tercela, karena menganggap dirinya lebih baik daripada orang lain, dan orang lain dianggap lebih rendah atau lebih buruk daripadanya. Sombong bisa diartikannya juga dengan congkak dan pongah.